tag:blogger.com,1999:blog-23146190022941453462024-03-13T14:51:23.607-07:00kaFE Baru<i>Kantin FE Baru, tempat di mana calon ekonom membicarakan masa depan...</i>Unknownnoreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-62445607506648619802009-12-06T17:06:00.000-08:002009-12-06T17:39:49.220-08:00Saat Langit Keadilan Runtuh<i>Saat langit keadilan runtuh</i><div><i>Atlas pun tak bisa menahannya penuh</i></div><div><i>Harga diri bangsa pun jatuh</i></div><div><i>Mewarnai hukum dengan keruh</i></div><div><br /></div><div>Pagi2 gini enaknya mesen indomie rebus dobel dan susu hangat cemonk. Hmm. Segar. Topik pagi ini adalah hukum di Indonesia yang sudah terlalu bobrok. Coba kita telaah:</div><div><br /></div><div>Kita semua tahu pada saat ini sedang terjadi kisruh kasus Prita. Prita yang hanya menuliskan email berupa keluhan dikenakan perkara pidana dan perdata sekaligus. Kasus yang telah mengudara selama satu setengah tahun ini akhirnya menjatuhkan hukuman berupa denda sebesar Rp204 juta kepada Prita. Sebuah jumlah yang tidaklah kecil untuk Prita yang bukanlah orang yang kaya.</div><div><br /></div><div>Sementara itu, dua orang jaksa terpidana kasus penggelapan barang bukti ekstasi sejumlah 300 butir milik pengadilan Jakarta Utara mendapatkan keringanan hukuman yang sangat besar. Jaksa Esther hanya mendapatkan hukuman satu tahun penjara dan denda sebesar Rp 5 juta, sedangkan Jaksa Dara divonis <b>BEBAS</b>. </div><div><br /></div><div>Benar-benar menarik! Seorang ibu rumah tangga yang membuat email keluhan atas dasar kenyataan dijatuhkan hukuman denda Rp204 juta, sedangkan Jaksa (yang bersumpah atas nama Tuhan) yang menggelapkan barang bukti hanya dikenakan satu tahun penjara dan denda Rp 5 juta, bahkan salah satu terdakwanya dinyatakan bebas. </div><div><br /></div><div>Inilah bentuk ketidakadilan hukum di Indonesia. Bagaimana bisa kesalahan jaksa yang begitu beratnya hanya dikenakan hukuman ringan sedangkan Prita dikenakan hukuman yang sedemikian berat. Jujur ini menunjukkan kebobrokan hukum Indonesia. Dari mana Indonesia bisa menyandang titel Negara Hukum jika pengadilan seperti ini saja menghasilkan keputusan yang sangat tidak adil?</div><div><br /></div><div>Pelaksana hukum Indonesia memang harus disadarkan. Rakyat pun sudah mulai sadar akan kebobrokan hukum di Indonesia ini. Bahkan untuk menanggapi kasus Prita ini, masyarakat sudah mulai menjalankan gerakan Koin Untuk Prita yang memberikan koin sebagai bayaran denda untuk Prita yang jika dihitung koin bernilai Rp 204 juta akan seberat 2,5 ton (WOW!). Masyarakat memang harus mulai menjalankan <i>People Power</i> untuk melakukan <i>Social Control </i>kepada pemerintah. Hanya saja masyarakat harus berkepala dingin dan menyelesaikan segalanya dengan aksi damai agar tidak terjadi kerusuhan.</div><div><br /></div><div>Indonesia tidak akan pernah bisa menjalankan fungsi negara hukumnya jika hal seperti ini masih terus berlanjut. Jika pemerintah tidak sadar akan hal ini, maka hal ini dapat berpotensi menimbulkan <i>riot </i>berikutnya setelah demonstrasi 1998 lalu yang menurunkan Presiden Soeharto. Hukum yang sedemikian lemah takkan dapat mengatur masyarakat. Pembenahan hukum adalah hal yang harus dilakukan demi menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia.</div><div><br /></div><div>Regards,</div><div>Wirapati</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-18750396725770657062009-12-05T22:11:00.000-08:002009-12-05T22:57:13.637-08:00Education TrapDuh, belum kenyang nih dengan Yamin Polos. Saatnya buat ronde dua dengan makan Spaghetti Bolognaisse. Pesen satu ahh! Dan Es teh manis biar ndak haus. Sambil nunggu pesanan, mari kita berdiskusi. Topik kali ini adalah kemiskinan dan pendidikan.<div><br /></div><div>Kemiskinan jelas sudah menjadi sebuah topik yang tiada akhirnya di Indonesia. Sebagai negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam, Indonesia merupakan negara yang tingkat kemiskinannya masih sangat tinggi. Hingga tahun 2008 lalu, tingkat kemiskinan di Indonesia masih sekitar 37%, tidak jauh berkurang dari 32 tahun lalu yaitu tahun 1976 yang sekitar 38%. </div><div>Melalui masa 30 tahun dan jumlah kemiskinan negara ini tidaklah banyak berkurang. Sebutan Asian Miracle mungkin hanya sebuah kulit belaka karena ternyata di dalamnya masih banyak masalah sosial seperti kemiskinan yang tidak teratasi dengan baik.</div><div><br /></div><div>Kunci utama dari pengentasan kemiskinan sebenarnya tidak lain adalah pendidikan. Dengan pendidikan yang cukup, penduduk miskin dapat memperoleh pekerjaan yang layak. Bahkan jika perekonomian sedang dalam kondisi <i>Full Employment</i>, penduduk miskin dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dengan <i>entrepreneurship</i> dengan modal pendidikan dan pengetahuannya itu. Oleh karena itu, akses pendidikan bagi penduduk miskin merupakan sesuatu yang harus ditingkatkan.</div><div><br /></div><div>Akan tetapi, sebenarnya negara-negara berkembang, khususnya Indonesia, penduduk miskin diletakkan dalam kondisi di mana mereka mengalami kesulitan untuk keluar dari kemiskinan. Sebab, penduduk miskin mengalami kesulitan untuk mengakses pendidikan. Hal ini dapat dikarenakan oleh biaya dan lokasi. Pendidikan di Indonesia, terutama yang berkualitas terpusat di Jakarta saja, di mana sekolah negeri dapat berjumlah ratusan. Sedangkan di pulau selain Jawa, sekolah dalam satu kota mungkin dapat dihitung dengan jari. Selain itu, sekolah di Indonesia tidak memenuhi prinsip barang publik, yaitu <i>non-rivalry </i>dan <i>non-excludability</i>. Pendidikan sudah menjadi barang komersial di Indonesia.</div><div><br /></div><div>Sehingga, penduduk miskin tidak dapat memperoleh pendidikan yang layak. Tanpa pendidikan yang layak, maka penduduk miskin tidak dapat memperoleh pekerjaan yang layak. Kemudian, tanpa pekerjaan yang layak, penduduk miskin tak dapat memperoleh penghasilan yang cukup. Tanpa penghasilan yang cukup penduduk miskin tak dapat mengakses pendidikan. Dan siklus tersebut akan berlanjut terus. Itulah yang disebut dengan <b>Education Trap</b> atau Jebakan Pendidikan yang menyebabkan penduduk miskin sulit keluar dari lingkaran kemiskinan..</div><div><br /></div><div>Memang, di Indonesia saat ini sudah ada program sekolah gratis. Tetapi, bagaimana dengan kualitasnya? Jelas sekolah-sekolah yang gratis ini tidak akan memiliki kualitas setingkat dengan sekolah unggulan nasional (yang seluruhnya berkumpul di Jakarta). Bahkan, kualitasnya umumnya jauh dibandingkan dengan sekolah unggulan nasional. Hal ini menciptakan <i>disparity of education</i> antar sekolah dan daerah.</div><div><br /></div><div>Pemerintah harus mulai menjalankan program pemerataan pendidikan. Jangan hanya pendapatan yang harus diberikan pemerataan, pendidikan pun harus mengalami pemerataan agar setiap penduduk memperoleh pendidikan yang berkualitas untuk memperbaiki nasibnya. Jika kita menggunakan teori ekonomi (agak lupa namanya apa), di mana penduduk kaya memberikan kompensasi bagi penduduk miskin dengan menggunakan transfer of income untuk mencapai pemerataan pendapatan, bagaimana jika hal tersebut diterapkan pada pendidikan? Sekolah-sekolah yang sudah dikategorikan unggulan harus melakukan subsidi silang terhadap sekolah lainnya yang belum memiliki kualitas yang baik (pada umumnya sekolah unggulan memiliki tarif pendidikan yang relatif lebih mahal). Subsidi silang ini akan digunakan untuk melengkapi fasilitas sekolah-sekolah gratis tersebut sehingga dapat mendukung kegiatan belajar-mengajar yang kondusif dan berkualitas. Dengan demikian, pemerataan pendidikan dapat tercapai. Inilah konsep yang disebut sebagai <b>Distribution of Education</b>.</div><div><br /></div><div>Dengan demikian, penduduk miskin memiliki kesempatan untuk keluar dari Jebakan Pendidikan yang menahan mereka tetap berada dalam lingkaran setan kemiskinan. Walaupun pendidikan bukanlah satu-satunya determinan kemiskinan, tetapi peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan merupakan kesempatan baru bagi pengentasan kemiskinan.</div><div><br /></div><div>Begitulah menurut gw kawan2. Bagaimana pendapat kalian?</div><div><br /></div><div>Regards,</div><div>Wirapati </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-23030803798564030042009-12-05T21:48:00.000-08:002009-12-05T22:04:35.230-08:00One Day NationalismLama tak berjumpa. Gw mau memesan Yamin Polos (menu favorit klo lagi bokek. heheh). Baiklah, kali ini sekali-sekali gw mau posting dalam bahasa inggris. Yah, itung2 latihan english gitu lahh. Okay, let's get it on!<div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">Back in <st1:date year="2009" day="2" month="10">October 2, 2009</st1:date>, we might find a very significant difference from our usual day. We could see most of people wore Batik that day. While on the other day, we rarely see people wearing Batik for they daily activity like going to work or campus, only on this day we hardly find people wearing casual outfit.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">That day was the day where Batik was inaugurated as <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>’s national culture.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">It has been years since the first conflict with <st1:country-region><st1:place>Malaysia</st1:place></st1:country-region> about the patent of Batik, and now Batik has been accepted as <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>’s national culture by international world. People of <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> together wore Batik for celebrating the most historical day in the history of Indonesian culture.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph"><b style="mso-bidi-font-weight:normal">Nationalism by Wearing Batik in One Day<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">Several weeks before the D-Day of the inauguration, people started to spread the request of using Batik for the ceremonial day. We can see the request to wear Batik from Facebook, Twitter, Mailing List, Text Message or any other possible media. Even in my campus at <st1:place><st1:placetype>University</st1:placetype> of <st1:placename>Indonesia</st1:placename></st1:place>, there is a huge banner demanding the student to wear Batik for the D-Day.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">One of the issues that has been surfaced to entice people to wear Batik for that day is the issues of nationalism. People started to spread the issue that to show our nationalism towards our country, we must wear Batik to celebrate the ceremonial day. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">It was a good and positive idea, but there is one worrying problem arisen at the same time. People started to think that someone who did not wear Batik on that day as someone who are non-chalant for Indonesian culture, that they are considered as not celebrating the event. Those who did not wear Batik that day are considered as not having the sense of nationalism.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">Does nationalism really that simple?</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">Nationalism cannot be judged by that very small matters. Does the people who wear Batik for that day can be acknowledged as the people who have a good sense of nationalism? </p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">Obviously, they cannot. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">There are a lot of ways to show our nationalism and wearing Batik for one day is just a small portion from a greater one. Those who did not wear Batik for that day must not be judged one-sidedly like that. They might have their own way to show their love for the country. They might have a greater nationalism than those who wore Batik that day. Moreover, those who only wear Batik for the sake of that ceremonial and forget about it later are the people who lack of nationalism. Because, their nationalism is limited as just a ceremony.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">Nationalism is not merely wearing Batik for just one day.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph"><b style="mso-bidi-font-weight:normal">Before The Conflict with </b><st1:country-region><st1:place><b style="mso-bidi-font-weight:normal">Malaysia</b></st1:place></st1:country-region><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">This Batik issue has only been an intriguing issue in <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> since the conflict with <st1:country-region><st1:place>Malaysia</st1:place></st1:country-region> to decide the nationality of Batik. Before the conflict, people did not care whether other people wore Batik or not, even when they attending a wedding. People did not say that those who did not wear Batik as the one who lacks of nationalism.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">This nationalism issue has only arisen right after the conflict where Batik was one-sidedly announced by <st1:country-region><st1:place>Malaysia</st1:place></st1:country-region> as its national culture. Where are we, who spread the issue of nationalism in wearing Batik, before <st1:country-region><st1:place>Malaysia</st1:place></st1:country-region> took it from us. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">Maybe, it was not purely <st1:country-region><st1:place>Malaysia</st1:place></st1:country-region>’s fault that Batik were once announced as its culture. It was because we did not cherish it well that it was almost taken from us. We were rarely use Batik as our daily outfit, considering it as an old-fashioned outfit. Only after the conflict we begin to care with this national outfit.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">And, now we one-sidedly judge people who did not wear Batik as lack of nationalism. We value other people without valuing our past fault that this pride of <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> almost fall into the hand of other nation. We might be the one who lacks of nationalism, yet judging others as one. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph"><b style="mso-bidi-font-weight:normal">Showing Our Nationalism<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">The past is the past. Our non-chalant attitude almost give <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> a big loss in culture. Now that we can defend it, we must cherish it together. But, it cannot be cherished if we only use it for wedding attire like we used to be. We have to start to use it more frequently.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">People in <st1:country-region><st1:place>India</st1:place></st1:country-region> and <st1:country-region><st1:place>Pakistan</st1:place></st1:country-region> wear their traditional outfit, saree and shalwar kameez, as their daily outfit or even when they are going to work. While in <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>, we only wear it once in a week at Friday for work. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">We have to start to accept it as our daily outfit. But, it is not that easy since Batik has been considered as an old-fashioned outfit which only appropriate for wedding attire.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">There is one possible answer for this problem: creative industry. Creative Industry. By promoting creative industry, it is possible to produce Batik outfits that are appropriate for casual attire and formal attire. If the people cannot adapt easily, then it is the product that needs to adapt with the people.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">The present creative industry has started to produce Batik which can be used for every event. Now is our turn to use the product of creative industry, especially Batik, as our form of appreciation to Indonesian culture. Once we get used to it, Batik will become our daily outfit, and therefore, Batik as our traditional culture can be cherished.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:10.0pt;text-align:justify;text-justify: inter-ideograph">That’s how we show our nationalism.<o:p></o:p></p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-91607090566610097982009-12-05T21:41:00.000-08:002009-12-05T21:46:37.487-08:00Nama Baru, Semangat BaruHeyy, para pengunjung ABC. Mulai saat ini, kami telah mengubah nama blog kami menjadi Kantin FE Baru (KaFE Baru). Mengapa diubah demikian, sebab tempat tersebut merupakan tempat yang sangat dekat dengan para penulis. Ya, tempat tersebut (KaFE Baru) merupakan tempat di mana para penulis berkumpul dan berdiskusi terhadap semua topik, mulai dari yang paling santai hingga yang paling serius, mulai dari kuliah hingga kehidupan organisasi, dan segalanya. Tanpa mengubah esensinya, para penulis mengubah nama blog ini agar lebih terasa dekat dan santai.<div><br /></div><div>Enjoy our blog!</div><div>So, what is your order?</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-10964886208573827662009-08-23T15:29:00.001-07:002009-08-23T15:36:35.139-07:00Posisi Indonesia dalam ASEAN Economic Community 2015gw akan ngoceh2 sedikit tentang asean, so, i'll order 1 "rendang"burger(indo), 1 small bowl of Halo-halo(philippines),i small bowl of tom yam (thai, kalo gak abis gw kasih ke roy), and 1 portion of lumpia vietnam, sambil disuguhin video tari pendet khas INDONESIA (its not yours, malaysia)<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><br />ASEAN Economic Community (AEC)</span> adalah salah satu dari 3 pilar konsep ASEAN Integration yang telah disetujui bersama oleh Kepala Negara dari 10 negara anggota ASEAN dalam pertemuan di Bali tahun 2003 yang dikukuhkan lewat Declaration of ASEAN Concord II atau yang dikenal dengan BALI Concord II. Konsep utama dari AEC adalah menciptakan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan kesatuan basis produksi dimana terjadi free flow atas barang, jasa, factor produksi, investasi dan modal serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN yang kemudian diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi diantara negara-negara anggotanya melalui sejumlah kerjasama yang saling menguntungkan .<br /><br />Melalui terwujudnya AEC, yang utama posisi tawar ASEAN di perekonomian global menjadi lebih kuat. Kemudian kesempaatan lainnya yang melihat dari tujuan AEC yang dideklarasikan melalui Bali Concord II yaitu terciptanya wilayah ekonomi ASEAN yang stabil, makmur, dan sangat kompetitif dimana terjadi aliran bebas atas barang, jasa, investasi dan modal, pembangunan ekonomi yang merata dan mengurangi kesenjangan sosial ekonomi di tahun 2020 .<br /><br />Melalui free flow of investment, masalah ketidakseimbangan pendanaan di Negara-negara ASEAN diharapkan teratasi, dengan menguatnya posisi tawar ASEAN sebagai sebuah komunitas ekonomi yang terintegrasi diharapkan investasi asing langsung (FDI) akan tersalurkan ke ASEAN dimana semua anggotanya dapat merasakan manfaat dana tersebut tidak hanya sebagian negara saja jika masing-masing bergerak sendiri mengatasnamakan negara masing-masing. Dalam hal ini yang diuntungkan adalah Negara-negara berkembang dan tentunya Negara miskin di dalam ASEAN karena selama ini ASEAN dilihat dari sisi ekonomi terbagi seolah dalam beberapa kelompok 1)Negara yang mengalami <span style="font-style:italic;">“Significantly transformed economies”<span style="font-weight:bold;"></span></span> yang bisa disejajarkan dengan Negara maju yaitu Singapura, 2)Negara dengan <span style="font-style:italic;">“Emerging Economies”<span style="font-weight:bold;"></span></span> yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan VietNam, dan 3) Negara yang termasuk ke dalam <span style="font-style:italic;">“poorest nations”<span style="font-weight:bold;"></span></span> di dunia seperti Laos, Myanmar dan Kamboja .<br /><br />Dalam hal merebut FDI yang masuk ke ASEAN sebagai sebuah komunitas ekonomi terintegrasi nantinya, Indonesia harus mau dan mampu membenahi sistem hukum dan peraturan terkait penanaman modal asing dan factor-faktor lain yang menjadi pertimbangan bagi investor. Faktor keamanan nasional dan jaminan akan iklim usaha dan perlindungan bagi dana investor yang masuk. Permasalahan yang masih muncul dalam penanaman FDI ke sejumlah Negara ASEAN adalah karena terkendala faktor national law yang lebih banyak melindungi investor lokal. Indonesia menghadapi dilema tentang hal ini, dimana dalam negeri menuntut lebih diberinya kesempatan investor dalam negeri atas nama nasionalisme sedangkan kebutuhan akan FDI dan komitmen akan AEC juga perlu dijalankan. UU penanaman Modal Asing di Indonesia masih dianggap belum “mengundang” bagi investor asing sedangkan di dalam negeri UU ini dianggap telah merugikan pelaku usaha nasional dan mengabaikan peran pemerintah dalam melindungi asset bangsa.<br /><br />Dengan memanfaatkan aliran bebas dalam barang, tenaga kerja, modal yang diiringi dengan teknologi, melalui konsep AEC ini idealnya akan terjadi transfer keahlian dan teknologi dari ‘brand leader” di ASEAN kepada perusahaan lokal di Negara-negara anggota yang masih tertinggal di bidang perekonomian untuk memperbaiki budaya usaha dan meningkatkan kapasitas serta kualitas produksi.<br /><br />Tantangan dalam terwujudnya aliran bebas barang dan jasa dalam AEC adalah karena masih berlakunya tariff perdagangan antar Negara ASEAN meskipun 6 negara ASEAN termasuk Indonesia telah sepakat secara nyata mengurangi tariff perdagangan didalam ASEAN untuk sejumlah barang yang termasuk kedalam Inclusion List (IL) hingga menjadi maximum hanya 5%. Table berikut memuat daftar tariff perdagangan sejumlah Negara ASEAN untuk perdagangan intra-regional<br /><br />Harapan dengan terwujudnya zero trade tariff di AEC adalah terbentuk pasar tunggal ASEAN yang potensial, hal ini akan sangat berguna seperti masa sekarang saat demand dari Amerika dan eropa sedang turun terhadap produk ekspor Negara Asia dan ASEAN seperti Indonesia. ASEAN memiliki keunggulan jika memang dapaat terbentuk sebuah single market yang kuat, karena ASEAN sebenarnya memiliki market fragmentation yang lebih luas daripada China .<br /><br />Hal lain yang menjadi tantangan bagi aliran bebas barang adalah adanya ketidaksamaan kualitas barang produksi dan peraturan teknik di industry masing-masing Negara. Demi terwujudnya pemerataan kualitas produksi maka ASEAN coordinating Committee on Standards and Quality (ACCSQ) telah bekerja dalam memastikan bahwa Negara-negara di ASEAN mulai memperbaiki kualitas proses produksi dan hasil produksi agar setara dan dapat sama-sama bersaing dalam pasar global serta terjadi arus barang yang saling menguntungkan dalam pasar intra-regional ASEAN . Keuntungan bagi Indonesia adalah adanya standar kualitas di ASEAN membuat produsen local Indonesia menjadi terpacu untuk memperbaiki kualitas sehingga produknya lebih baik dan lebih berdaya saing keluar.<br /><br />Tantangan bagi Indonesia dalam AEC diantaranya ketidaksiapan kebijakan ekonomi yang mendukung, undang-undang dan tenaga kerja serta pelaku dunia usaha tanah air yang belum siap secara kualitas dalam meraih kesempatan yang ada dan bersaing head-to-head bersaing dengan negara lain dengan kondisi perekonomian yang lebih kuat dibanding Indonesia.<br /><br />Kekhawatiran yang ditakutkan dari AEC adalah nantinya Indonesia akan banyak diserang oleh tenaga kerja-tenaga kerja asing yang lebih berkualitas, modal asing yang berlebihan sumbangannya bagi perekonomian atau masuknya produk-produk asing yang lebih murah dengan kualitas lebih baik sedangkan kondisi di dalam negeri tenaga kerja kita masih banyak yang bekum terdidik dan terlatih, usaha local lemah dipermodalan dan kualitas pengelolaan usaha dan produk dalam negeri kalah bersaing, sehingga akibatnya kita tidak akan bisa mewujudkan mimpi menjadi “tuan di negeri sendiri”.<br /><br />Permasalahan yang juga kemudian muncul dari AEC ini adalah kemungkinan adanya national interest yang lebih diutamakan dalam proses penyatuan ini, sehingga akan ada pendahuluan kepentingan masing-masing Negara dibandingkan kepentingan bersama yang disepakati demi kemajuan komunitas.<br /><br />ASEAN Economic Community 2015 dimana Indonesia berkomitmen penuh untuk mewujudkannya bersama dengan sejumlah Negara anggota ASEAN lainnya telah menyediakan konsep yang member kesempatan bagi semua anggotanya dalam mengambil benefit termasuk bagi Indonesia, yang diperlukan adalah bagaimana Indonesia sebagai bagian dari komunitas ASEAN berusaha mempersiapkan kualitas diri untuk dapat mengambil kesempatan tersebut dan bersaing dengan Negara tetangga di ASEAN sehingga ketakutan akan “kalah bersaing” di negeri sendiri akibat terbentuknya AEC tidak terjadi.<br /><br /><span style="font-style:italic;"><br />references:<br />1. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, Bank Indonesia.<br />2. Publikasi ASEAN Secretariat melalui www.asean-secretariat.org<br />3. Tullao, Tereso S. Modeling a Scenario of Asian Integration: Political, Economic and Cultural Approaches.Disampaikan dalam 2nd International Conference, De La Salle University – Manila. Januari 2009.<br />4. Mr.Ryan Patrick Evangelista “Private Sector’s Perspectives on ASEAN Integration” disampaikan dalam 2nd International Conference, De La Salle University-Manila 2009.<br />5. Cuyvers, Ludo; De Lombaerde, Philippe. “From AFTA towards an ASEAN Economic Community…and Beyond”.Centre for ASEAN Studies. Januari 2005. http://webh01.ua.ac.be/cas/PDF/CAS46.pdf </span><br /><br />P.S : tulisan ini dapat dinikamti pula di Voice of Economics (VOE)nya KANOPI edisi bulan Agustus dan di personal blognya happyMartha-Happyhttp://www.blogger.com/profile/01820835404973003171noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-17664952035557370892008-10-01T22:18:00.000-07:002008-10-01T22:48:25.232-07:00Krisis Finansial AS dan Intervensi PemerintahWahh, lama sekali tak berkunjung untuk menikmati sebuah burger di sini. maklum, akhir2 ini puasa jadi jarang berkunjung. Siang puasa, malem teraweh. Hehehe... Anyway, gw mo Mashed Potatoes ditambah dengan Spaghetti Bolognaise hari ini. Uda lama gak makan beginian.<br /><br />Hari ini, dibandingkan memaparkan keseluruhan pemikiran di kepala gw di dalam blog ini, gw hanya ingin memberikan sebuah kasus untuk kita diskusikan. Gw harap, teman2 yang membacanya memberikan tanggapan dan komentar atas apa yang akan gw katakan. Make it a discussion, guyz.<br /><br />Pastinya semua sudah mendengar mengenai Krisis Finansial di AS yang sedang hangat2nya di berita karena Sub-prime Mortgage kemudian disusul dengan ambruknya Lehman Brothers Financial Co. yang mengakibatkan rontoknya bursa Wall Street. Kebankrutan yang dialami oleh Lehman Brothers menyebabkan guncangan yang sangat besar di sektor finansial dunia. Risiko sistemik yang disebabkan oleh shock tersebut merambah hingga ke negara2 maju seperti Jepang dan Inggris, serta Uni Eropa. Obligasi yang dimiliki oleh Lehman Brothers mencakup banyak negara di dunia sehingga kebankrutannya menyebabkan ancaman risiko krisis likuiditas di negara2 terseut, termasuk Indonesia. Jelas sekali bahwa Bank nomor 4 di AS ini memegang kunci sistemik sektor finansial dunia.<br /><br />Apakah hal menarik yang dapat kita diskusikan di sini?<br /><br />Melihat betapa besarnya risiko yang dipegang oleh Lehman Brothers, mengapa pemerintah AS tidak melakukan intervensi terhadap Lehman Brothers untuk menyelamatkannya dari kebankrutan yang bersifat sistemik? Hal ini diputuskan oleh pemerintah AS pada tanggal 14 September 2008 yang menyebabkan Lehman Brothers menyatakan kebankrutannya pada tanggal 15 September 2008. Sementara itu, pemerintah lebih mementingkan untuk menyelamatkan AIG yang terancam ambruk akibat bankrutnya Lehman Brothers. Mengapa?<br /><br />Kedua hal tersebut sangat menarik untuk dibahas. Nah, gw menantikan jawaban dari kalian semua.<br /><br />While waiting, I'll enjoy my burger!<br />WirapatiUnknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-90971141775179640152008-09-06T22:07:00.000-07:002008-09-06T22:34:28.504-07:00Image Bandara Kita<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK_wyA4KW_ZCXASP4ZAe0RaEQXCRfea3V7Dr9Icl1kWnJk3WEQjh-bY28cIE0NU8JGspWUsf0a69GhOlaHIZZtMiDAJBzYMBNPUQ2zyNZVqgTBw7l-xEFAbxgi9KZAVtRu3b_iED5NVkzJ/s1600-h/Changi1.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5243142460921594530" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK_wyA4KW_ZCXASP4ZAe0RaEQXCRfea3V7Dr9Icl1kWnJk3WEQjh-bY28cIE0NU8JGspWUsf0a69GhOlaHIZZtMiDAJBzYMBNPUQ2zyNZVqgTBw7l-xEFAbxgi9KZAVtRu3b_iED5NVkzJ/s200/Changi1.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><strong>Changi International Airport</strong><br /><strong>Singapore</strong><br /><br /><br /><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinf5q6JcnY-5f3JJVS4yoJ5qQVSz-KU7x5Id9wL0yR6Yka3up5QJmymUzEJPgxJPZLlmvzxcGHt9-4qU24pQsJ-cnW2FJ9DF8_iy5u65jbO9KmfMzOWyMmpYA66uyscAVYPfxH9I5_YCGd/s1600-h/Soekarno+Hatta1.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5243142459599748418" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinf5q6JcnY-5f3JJVS4yoJ5qQVSz-KU7x5Id9wL0yR6Yka3up5QJmymUzEJPgxJPZLlmvzxcGHt9-4qU24pQsJ-cnW2FJ9DF8_iy5u65jbO9KmfMzOWyMmpYA66uyscAVYPfxH9I5_YCGd/s200/Soekarno+Hatta1.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><strong>Bandara Internasional Soekarno-Hatta</strong><br /><strong>Indonesia</strong><br /><br /><br /><br /><br />Coba kita perhatikan kedua...<br />Tampak sebuah wibawa yang berbeda antara bandara Indonesia dan Singapur. Jelas bandaa Singapur secara bentuk dan fasilitasnya lebih mencerminkan bandara internasional yang berwibawa dibandingkan Indonesia. Oke, mungkin karena Singapur lebih tajir dari kita. But, that's not the only problem we had here.<br /><br />Sebelum itu, gw mau pesen Tuna Croissant Sandwich dan Thai Tea. Uda lama gak menikmati keduanya. Let's start!<br /><br />Apakah makna dari bandara internasional bagi sebuah negara? Apakah hanya sebuah tempat pesawat terbang yang mendarat dan kemudian terbang lagi? Atau hanya tempat parkir pesawat yang sedang menunggu jadwal flight? Atau mungkin tempat orang berlalu-lalng dai satu empat ke tempat lain dalam waktu sekejap saja?<br /><br />Lebih dari itu! Makna dari sebuah bandara internasional lebih dari sekedar empat transit, tempat parkir pesawat dan halte untuk berpergian internasional. Bandara internasional adalah sebuah gerbang, gerbang pertama dari sebuah negara saat ada pengunjung dari luar negeri tiba ke sebuah negara. Oleh karena itulah, bandara internasional adalah sebuah image pertama dari sebuah negara, simbol kewibawaan lapis pertama.<br /><br />Indonesia memiliki bandara internasional dengan fasilitas yang jelas kalah dengan Singapur. Karena memang kita negara berkembang dan Singapur negara maju. Tapi, apakah fasilitas cukup dalam memberikan image dan wibawa bagi sebuah bandara. Tidak! Bagaimana bandara tersebut diatur dan tertib adalah image yang lebih penting lagi.<br /><br />Kita sering melihat di Soekarno-Hatta (SH) mengenai betapa tidak teraturnya bandara internasional itu. Banyak pedagang kaki lima. Banyak orang yang duduk sembarangan di bandara. Banyak orang yang merokok bahkan di tempat dilarang merokok. Banyak calo. Kotoran dan sampah banyak terlihat di bagian luar SH. Dan terlebih buruknya lagi, hal2 tersebut di atas juga dilakukan oleh pegawai SH.<br /><br />Gw uda pernah ke Changi dan melihat bagaimana berwibawanya bandara ini. Bukan hanya karena fasilitasnya. Tapi betapa rapi dan tertibnya bandara ini. Semua orang berjalan dengan tertib. Tidak ada yang merokok kecuali di Smoking Room. Tidak ada yang ngedeprok di sembarang tempat. Tidak ada kaki lima. Bus penjemput pun parkir dengan teratur. Everything is under control!<br /><br />Kita bisa bandingkan bagaimana image awal dari sebuah negara saat kita tiba di bandaranya. Bandara Changi memberikan image sebuah negara yang tertib dengan peraturan yang dipatuhi oleh penduduknya. Sementara, SH menunjukkan betapa negara kita tidak tertib dan penduduknya sering tidak menaati peraturan bahkan pembuat peraturan itu sekalipun.<br /><br />Bagaimana Indonesia mau memiliki wibawa yang cukup di mata warga negara asing yang datang ke Indonesia jika gerbang utamanya saja sudah mengesankan tidak baik. Kita berangan2 memajukan turisme dan pariwisata internasional, tapi tidak membenahi bandara kita ini. Bahkan, delegasi kenegaraan asing pun bisa malas melihat bandara kita ini.<br /><br />Gw rasa, dalam hubungan internasional, Indonesia harus memulai dengan membenahi bandaranya terlebih dahulu. Dengan demikian, kita bisa memberikan First Impression yang baik.<br /><br />Enjoy Your Burger!<br />WirapatiUnknownnoreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-23419889713510599882008-08-29T07:23:00.000-07:002008-08-29T07:48:09.663-07:00Public Facilities: Is There Mosque in Public Place in a Good Condition???mas,,pesen yg biasa yak??..oiya saya mesen kopi juga secangkir..<br /><br />hmm..guys maaf baru bergabung lagi nih..maklum bis liburan..nih otak sedang membeku..hahaha..mari kita cairkan otak kita kembali..<br /><br />hmm//let's we start first with my story about my holiday yeseterday..gw pergi ma temen2 gw ke mall di daerah pinggiran jakarta sebelah timur tepatnya..nah pas gw ingin beribadah nah gw agak sedikit (banyak malah) terkejut dgn letak dari tempat iabadah (mushola)..guys..lo mesti tau nih mushola letaknya itu jauh dari keramaian dan pintu masuknya itu dah kyk pintu keluar utk emergency exit..akhirnya gw menyusuri lorong itu dan akhirnya gw menemukan mushola ituh..<br /><br />mulailah gw utk mengambil air wudhu..dan u know apa yg terjadi..gw mencium aroma yg sangat tidak sedap sekali sodara-sodara..PARAAAAAHHHH!!!..gila gw cukup stress berada di dalam sana..<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Peraturan Pemerintah</span><br />setelah gw googling ternyata gw tidak menemukan peraturan pemerintah mana yang mengatur bagaimana kah sebaiknya tempat ibdah itu di dalam tempat umum..yang ada di dalam peraturan pemerintah itu secara garis besar ialah yang penting ada tempat ibadah..<br /><br />hmm..menurut hw ini cukup miris teman-teman..seharusnya pemerintah itu juga membuat perturan yang cukup jelas untuk kondisi tempat ibadah yang dikategorikan layak..memang jika kita lihat dari sisi ekonomi itu tempat ibadah itu tergolong public goods yang notabene semua orang dapat menggunakannya..bila public goods seperti itu cost yang dapat dikeluarkan tentu tidak sedikit..namun tidak kah pemilik tempat umum itu seperti mall-mall lebih bisa membuat kondisi dari si tempat ibadah itu lebih baik lagi..tidak hanya dengan mendirikannya saja asalkan telah memnuhi peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah..<br /><br />Kalau dihitung dari cost menurut gw cost yang dikeluarkan utk perawatan sebuah tenpaty ibadah itu hampir sama dengan perawatan utk kebersihan WC..guys masa'tempat ibadah yang notabene itu tempat utuk kita "bertemu dengan TUHAN" kebersihannnya itu dibawah standar dari ruang WC..hmmm..sungguh mengecewakan sekali sodara-sodara..<br /><br />Seharusnya pihak pengelola Mall juga memberikan peerhatian yang cukup ekstra untuk masalah ini..Lalu pemerintah juga sebaiknya membuat peraturan yang lebih detail lagi mengenai kondisi standar yang harus dimiliki utk setiap sarana umum yang ada..<br /><br />bagaimana tanggapan dari teman-teman semua??..Aldi Riza Fachrihttp://www.blogger.com/profile/05919847772545983545noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-37104861926657760072008-08-27T16:46:00.000-07:002008-08-27T17:16:51.671-07:00Again and Again and Again and Again: Plane Crash!<p>Hello guys, this is my first post in ABC. Mumpung lagi ada mood, langsung disalurkan saja deh. Daripada hilang. Ntar gak nulis-nulias jadinya.</p><p>Karena masih pagi, gw mau mesen Big Mac sama a cup of coffee ya. Cepat gak pake lama!</p><p>Okey, langsung aja. Baru kemarin, Rabu, 27 Agustus 2008, Sore hari, Sriwijaya Airlines mengalami kegagalan landing di runaway Bandara Sultan Thaha, Jambi. Pesawat ini menerobos pembatas runaway karena diduga <strong>remnya blong</strong>. Sehingga pilot tidak dapat menghentikan laju pesawat. Tidak hanya 13 orang penumpang yang menjadi korban, namun 3 orang petani yang sedang menggarap lahannya pun ditabrak pesawat ini. Malahan keadaannya lebih kritis; ada yang mengalami kaki patah. Memang sih, katanya waktu landing lagi grimis, sehingga runawaynya basah. Cuman menurut gw itu cuman alasan aja.</p><p><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeyFzv3ab9joaF_O21RMQaPHnG95UJ0MOot9M1Z6KLvpsVbj-gbjHQAPsetMx5bUE9j6PVSjfUZKwV1CCVOHpUaDlEo5Lo8qQwqP3WRfUSFAgyQwm_NwWwXGfAPjiP_Y9nM-1_AXZF5bxk/s320/sriwijaya-air.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5239350651383395010" /></p><p>Walaupun tidak ada korban kematian, namun lagi-lagi ini menjadi corengan besar bagi penerbangan Indonesia. Kasus di atas dan banyak kasus-kasus sebelumnya merupakan indikasi bahwa maintenance dan control dari pesawat yang beroperasi di Indonesia kurang baik. Apalagi pesawat sriwijaya ini dibuat tahun 1986. Bayangkan, pesawat yang lebih tua dari mobil gw aja masih dipakai? Mobil gw aja udah rusak-rusakan. Gimana kalo pesawat buatan 1986 yang membawa puluhan nyawa orang? Ironisnya lagi mereka membayar. </p><p>Mungkin ini lagi-lagi teguran dari tuhan ke pengontrol maskapai-maskapai penerbangan di Indonesia bahwa mereka harus meningkatkan kontrol dari pesawat yang digunakan. Mungkin mereka pingin nyari murah dengan beli pesawat yang bekas. Cuman kebangetan lah kalo pesawat 22 tahun dipakai. Masa' nyawa orang dikorbankan demi harga murah!?</p>Kautsar Nurahmadhttp://www.blogger.com/profile/10500721560986328849noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-85562268681023417152008-08-27T01:10:00.000-07:002008-08-27T02:04:48.990-07:00Economic Costs and Benefits of CigarettesHoahm.. Ngantuk dan lelah sehabis beraktivitas. Secangkir coklat panas akan merelaksasi tubuh kita dalam kondisi seperti ini. Mas, pesen Hazelnut Hot Chocolate yang Grande. (Lho, koq nyangsang ke Starbucks?)<br /><br />Kisah mengenai rokok ini pastinya lagi HOT! HOT!nya di dalam media massa. Terutama mengenai MUI yang menyatakan rokok sebagai haram. Banyak kontroversi di mana2 mengenai hal ini. Bahkan di TVOne terjadi perdebatan yang super panas mengenai hal ini, apakah rokok haram atau tidak?<br /><br />Actually, gw tidak mau membahas hal yang ada di atas. Sebagai calon ekonom, gw ingin memandang rokok sebagai Economic Goods dan di sini gw ingin berdiskusi mengenai Costs and Benefits dari rokok ini terhadap perekonomian mikro dan makro. Dalam diskusi ini, gw ingin mengesampingkan semua costs dan benefits dari rokok ini diluar economic costs dan benefits. Jadi, kita kesampingkan efek kesehatan di sini jika tidak diaplikasikan secara ekonomi.<br /><br /><strong>Benefits</strong><br />Pertama-tama kita lyat benefitnya. Rokok jelas memberikan pendapatan bagi negara. Pada dasarnya, rokok merupaka komoditas objek pajak yang sangat ditinggi nilai pajaknya. Konsumsi rokok akan menambah Government Revenues yang kemudian dapat digunakan untuk pembangunan dan lain sebagainya. Degan kata lain, rokok adalah sumber penghasilan negara yang sangat potensial dan jika dihilangkan akan menyebabkan Economic Loss yang cukup berarti untuk negara.<br /><br />Benefit lainnya adalah perkembangan dalam pertanian tembakau yang merupakan pertanian rakyat. Selama indusri rokok berkembang, maka pertanian tembakau akan terus berkembang. Pertanian tembakau sebagai pertanian rakyat sangat membantu dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat petani tembakau. Seandainya tembakau tersebut menjadi tidak terjual karena rokok dilarang produksi, bisa jadi akan terjadi peningkatan kemiskinan secara drastis, khususnya pada petani tembakau.<br /><br />Kemudian, berdasarkan sebuah penelitian di Kanada, berkembangnya industri rokok membuat public health services mendapatkan income yang lebih besar kaena perawatan perokok yang mengalami gangguan pernapasan dan lain sebagainya. Hal ini juga menguntungkan perusahaan obat dalam membuat obat khusus untuk perokok.<br /><br />Dengan kata lain, pada dasarnya, <em>Industri Rokok meningkatkan GDP negara ini dengan cukup signifikan</em>.<br /><br /><strong>Costs</strong><br />Penelitian baru2 ini menemukan sebuah indikasi biaya agregat yang timbul karena berkembangnya industri rokok. Sedikit berhubungan dengan kesehatan, rokok pada dasarnya menyebabkan kerusakan pada fungsi tubuh terutama pernapasan. Kerusakan2 pada fungsi tubuh yang terpengaruh oleh rokok menyebabkan sebuah degradasi pada produktivitas tenaga kerja. Terlebih lagi, rokok mempengaruhi lingkungannya, berarti tidak hanya perokok aktif yang mengalami penurunan produktivitas melainkan juga perokok pasif. Selain itu, kematian yang terjadi menyebabkan berkurangnya ketersediaan tenaga kerja ahli yang pada umumnya sulit digantikan. Hal ini menyebabkan perusahaan maupun rumah tangga mengalami penurunan dalam skala produksi secara agregat.<br /><br />Kemudian dari setiap individu, rokok merupakan Cost Driver yang sangat besar nilainya. Walaupun rokok sebatangnya terhitung murah, yaitu sekitar Rp500,- hingga Rp1.000,-, akan tetapi rokok yang menyebabkan efek kecanduan mendorong konsumen rokok untuk mengkonsumsi lebih. Jika diasumsikan sehari setiap merokok mengkonsumsi rokok dengan nilai Rp10.000,- jika kita kalikan dengan 30 hari, maka diperoleh angka Rp300.000,- per bulan yang nilainya setara dengan uang sekolah per bulan dari SMA Negeri di Jakarta. Dan lebih menariknya lagi, nilai tersebut sebagian besar dikonsumsi oleh rakyat miskin yang umumnya kesulitan dalam menyekolahkan anaknya.<br /><br />Sehingga dapat kita simpulkan bahwa <em>Industri Rokok juga menyebabkan penurunan dalam jumlah GDP suatu negara melalui degradasi produktivitas dan berpartisipasi dalam peningkatan kemiskinan</em>.<br /><br /><strong>Discussion</strong><br />Dengan segala Costs dan Benefits secara ekonomi itu, hal ini masih menjadi sebuah perdebatan yang sangat alot. Di satu sisi rokok adalah keberadaan yang diperlukan dan di sisi lain merugikan. Gw masih belum bisa menilainya dengan angka mengenai Costs dan Benefitsnya tetapi mungkin kalian bisa melihatnya di jurnal2 yang ada di internet (klo gw sempet akan gw sertakan). Jika timbang2 dengan social costsnya (sementara social benefits rokok tidaklah banyak), maka rokok adalah keberadaan yang merugikan. Tapi, secara ekonomis belum tentu.<br /><br />Nah, bagaimana pendapat kalian mengenai perdebatan rokok ini?<br /><br />Enjoy Your Burg... Hot Chocolate!<br />WirapatiUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-36479529462658174492008-08-26T00:02:00.000-07:002008-08-30T17:55:12.920-07:00A Beautiful Mind: True or False?Huff... Baru pulang dari Pulau Seribu. Abis banyak makan Seafood (Yang sebenernya gak bs gw makan cuz gw alergi kulit udang dan trauma ma tulang ikan), makanya gw ma mesen Fillet o' Fish. Mayonaisse-nya banyak ya mas...<br /><br />Pertama kali gw nonton Film berjudul A Beautiful mind (long time ago ya, tahun 2004an klo g salah pas gw nonton) yang menceritakan tentang John Forbes Nash (Russell Crowe), seorang mathematician pemenang nobel ekonomi yang berjuang melawan schizophrenia, gw uda langsung jatuh cinta. Film ini banyak menginspirasi hidup gw. Berkat film ini, dari jaman dulu gw kepikiran pengen masuk ekonomi selaen krn dorongan bokap dan lebih lanjut lagi gw mengagumi Game Theory yang saat ini gw lagi hobi baca2 jurnal tentang itu. John Nash adalah ekonom favorit gw sampe sekarang.<br /><br />Dulu, waktu gw nonton nih film, gw nerima aja semua yang diomongin di sana. Kemudian, seiring dengan berjalannya waktu, gw yang uda jadi mahasiswa Ilmu Ekonomi memperdalam ilmu game theory gw dan menyadari ada hal yang cukup aneh di salah satu adegannya. Ini adalah cuplikannya yg gw peroleh dari Youtube.<br /><br /><object height="344" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/0JDoQb6A2YI&hl=en&fs=1"><param name="allowFullScreen" value="true"><embed src="http://www.youtube.com/v/0JDoQb6A2YI&hl=en&fs=1" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object><br /><br />Ini adalah adegan di mana Russell Crowe sebagai John Nash mengatakan bahwa Adam Smith salah. Here's a subtitle to help you understand what he talked about!<br /><br /><blockquote><p>What if no one goes for the blonde?<br />We don’t get in each other’s way, and we don’t insult the other girls.<br />That’s the only way we win.<br />That’s the only way we all get laid.<br />Adam Smith said, the best result comes from everyone in the group doing what’s best for himself, right?<br />That’s what he said, right?<br />Incomplete. Incomplete!<br />The best result will come when everyone in the group doing what's <strong>best for himself and the group</strong>.</p></blockquote><br />Nah, here's the problem. Benarkah teori yang dikeluarkan Nash menyanggah pendapat Smith seperti yang dikemukakan Nash dalam film tersebut?<br /><br />Dalam jurnalnya, Smith berkata bahwa Hasil yang terbaik akan dicapai jika setiap individu bergerak berdasarkan yang terbaik baginya, konsep invisible hand yang memperbaiki perekonomian secara otomatis. Overall, itulah yang dimaksud dengan Free Competition.<br /><br />Nash di dalam jurnalnya tentang Cooperative Games mengatakan bahwa jika seseorang memang harus bekerja sama dengan orang lain, jika hal itu membuat semuanya better off, maka jika disusun Game Theory-nya akan diperoleh equilibrium di mana keduanya akan bekerja sama. Ambil contoh. Ada 2 orang, A dan B ingin memotong kayu. Jika mereka bekerja sendiri2 maka mereka hanya dapat memotong kayu rotan dalam sehari dan jika mereka bekerja bersama mereka bisa mendapat banyak kayu jati yang lebih mahal dan mendapat penghasilan lebih, sementara jika salah satu mencoba memotong kayu jati dan satunya lagi kayu rotan maka yang mencoba memotong kayu jati hanya akan memperoleh sedikit kayu jati yang sebenarnya jika dihitung penghasilannya lebih rendah jika dia mencari kayu rotan sendiri. Dalam hal ini, mereka akan cenderung untuk memilih cooperate. Supaya dapet penghasilan yang lebih gedhe.<br /><br />Nah, ada satu hal yang menarik. Sesuatu yang terbaik untuk grup kita, bukankah merupakan sesuatu yang terbaik bagi diri kita? It's true that it's the best for group, but individually, they think that it's the best for himself, no matter if it's best for its group. The way they cooperate is to make themselves better off. Bukankah itulah insting rasional manusia? Behavior yang dimiliki manusia sebagai makhluk ekonomi akan membawa mereka untuk melakukan apa saja yang terbaik bagi dirinya walaupun harus melakukan kerja sama (meninggalkan kompetisi). Jika kita adalah perusahaan kecil, kita tak akan serta merta menjadi bersaing dengan perusahaan besar yang sudah mapan. Kita pasti akan menjadi follower untuk memupuk kekuatan dan kemudian mulai bersaing. Jadi, competition is not all about opposing each other. Mungkin itulah yang dimaksud oleh Adam Smith.<br /><br />Tetapi, kita tidak akan hanya memikirkan keuntungan bagi diri kita sendiri, tetapi juga keuntungan bagi grup kita. Sebab, jika kerja sama adalah alasan bagi kita untuk meninggalkan kompetisi, kita juga harus memikirkan apakah keuntungan yang bisa diperoleh produsen lain? Kita harus bisa menemukan sebuah solusi di amna tak ada yang mati. Semua senanglah klo kata anak2 yang main capsa. Jadi, bisa dikatakan bahwa "invisible hand and free competition might be wrong, since the desicion we made is considered as the best for our group, not just ourselves". Dan lebih lagi, Adam Smith sangat menekankan pendapatnya pada kompetisi (Free Competition) bukan kerja sama. Itu adalah sebuah kesimpulan yang gw tarik setelah membaca2 beberapa jurnal.<br /><br />Lantas, benarkah film "A Beautiful Mind" secara frontal dan eksplisit mengatakan Adam Smith itu salah? Kalo menurut gw, Nash tidaklah menyanggah teori Smith, melainkan menjelaskannya lebih lanjut. Nash bisa dikatakan menyempurnakan ide dasar Smith dengan menambahkan unsur Cooperative dalam mekanisme pasar sehingga tidak pure individualistis.<br /><br />Akan ada banyak pendapat mengenai hal ini. Apakah benar Nash menyanggah Smith atau tidak? Para pembaca juga mungkin memiliki pendapat masing2. Menurut kalian, Apakah film "A Beautiful Mind" menginterpretasikan pendapat Nash dengan benar dengan memasukkan kata2 "Adam Smith Was Wrong" dalam dialognya? Ungkapkanlah ide kalian!<br /><br />Enjoy your burger!<br />WirapatiUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-91177246650275599492008-08-22T09:36:00.000-07:002008-08-22T09:45:36.766-07:00Xtra Large..Is It a "Bad" Movie???hohoyy,,mas pesen dunk yg biasa..yg pedes yak..thx..<br /><br />yups kembali teman2 bersama daku di sini..oy,oy..sebelumnya sorry nih klu tema kali ini sangat menyimpang..gw hanya ingin bercerita mengenai film indonesia yg barusan aja gw tonton yaitu Xtra Large..So guys lo semua pd tau dunk tu film ttg apa..(gak perlu diceritain lagi yak)..hehehehe..Yah mungkin sekedar ngasih review aja..Nih film menceritakan ttg 3 org pemuda dimana salah satunya itu pgn kawin tp takut utk malem pertama cus dgr2 sih ktnya si ceweknya ituh 'hiper'..yah mereka menyewalah seseorang tp lambat laun timbullah benih2 percintaan di antara mereka..huhuhu..begitulah cerita sebagian besarnya..<br /><br />Gw yg salut dr film ini adalah pesan yg mw disampein itu dpt bgt..menurut gw loh..dmn terlihat bahwa kisah kasih (cielah gaya bgt gw) dua org manusia itu tidak terpisahkan oleh sebuah status..Man, nih film sedih bgt menurut dan menyayat hati..hahaha..lebay bgt dah gw..<br /><br />kalian semua pada nonton yak..hehehe..<br /><br />yasuw itu aja dulu..krn gw lg bingung mw ngebahas apa..hanya utk lucu2an aja..heheheheAldi Riza Fachrihttp://www.blogger.com/profile/05919847772545983545noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-17149550991238748042008-08-17T00:04:00.000-07:002008-08-17T00:26:22.222-07:00Evaluation of SKB 5 Ministres.."Mas..Mas..saya pesen french fries yg extra large yah..pake sambel yg bnyk..makasih mas"<br /><br />oke guys kita ketemu lagi nih..skrg gw mw ngebahas ttg si SKB 5 menteri..hoho..kmrn gw khan lagi baca2 di internet dan di koran..you know what ternyata tuh SKB 5 menteri masih belum maksimal loh untuk mengejar targetnya..Setelah penandatanganan SKB 5 menteri kmrn (tgl 14 Juli 2008)baru mulai terlaksana awal Agustus..<br /><br />Waktu itu khan alasan knp pemerintah mengeluarkan SKB 5 Menteri ini krn di akhir minggu itu ada surplus supply listrik sebesar 600MW maka dr itu pemerintah bikin peraturan pemindahan jam kerja industri..Nah yg jadi permasalahan skrg adalah ternyata evaluasi dr tgl 31 Juli-10 Agustus itu PLN mnghitung klo mereka hanya dpt pengurangan beban listrik rata2 sebesar 150 MW..Masih jauh dr target sebesar 600MW td..Walhasil si pemerintah bikin peraturan baru klo perusahaan besar yg beroperasi 24 jam penuh setiap harinya (senin-minggu) itu diwajibkan pake genset sendiri utk 1 hari penuh..<br /><br />Nah menurut gw mank pemerintah dah gak ada cara lain lg..tp peraturan ini menurut gw keluar mengikuti turunnya harga minyak duni dr 10 dollar ke 120 dollar..tp lg nih peraturan gak bisa utk long run krn pasti kemungkinan besar harga minyak dunia bkl naik lg..dan pastinya si APINDO bkl ngamuk2 lg..dan efeknya nnt bisa ke investor loh..dy bkl nglyt klo cost operation mereka bakal naik..bisa-bisa kabur nanti..<br /><br />gw ada usulan ma pemerintah..seklaian aja betulin PLTA2 yg ada..krn dikit lagi tuh mau musim penghujan..lumayan bisa nambah2in pasokan listrik..tp emang sih cuma short run..tus pemerintah juga harus memiliki kebijakan pendukung lainnya mengingat "kebijakan memakai genset" itu gak bisa utk long run policy..<br /><br />"Hmm,,aus gw..mas coca-cola satu tus cheeseburger 2..laper nih gw guys.."Aldi Riza Fachrihttp://www.blogger.com/profile/05919847772545983545noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-31548330315864516422008-08-16T19:17:00.000-07:002008-08-17T09:30:20.526-07:00The Glorious Moment: First Gold Medal for IndonesiaMas, pesen yang biasa ya! Pedes trus mustardnya yang banyak! Sip, let's begin!<br /><br />Di antara segala berita buruk yang mewarnai hari kemerdekaan Indonesia yang ke-63, seperti Pembunuhan Berantai oleh Ryan, Kasus Korupsi, Pembalakan Hutan, dll, ternyata Indonesia tetap mendapatkan hadiah ulang tahun yang luar biasa berharga, import langsung dari Beijing,<br /><br />Pada malam Sabtu, 16 Agustus 2008, jam 09.00 p.m. (klo gak salah) waktu setempat di negeri bambu, atlet bulu tangkis ganda Indonesia, Hendra Setyawan dan Markis Kido, berhasil meraih medali emas yang pertama untuk Indonesia setelah dengan dramatis menaklukkan pasangan ganda dari Cina dengan nilai 12-21, 21-11, 21-16. Setelah backhand yang dilakukan oleh Setiawan yang melintasi lapangan dan gagal dikembalikan oleh pasangan Cina. Dengan segera, kedua pemain Indonesia tersebut saling berpelukan bersama sang pelatih sampai tidur2an di lantai.<br /><br />Momen yang mengharukan sekaligus membanggakan itu telah membuahkan sebuah hadiah ulang tahun untuk Indonesia yang tiada duanya. Setelah kekalahan yang menyedihkan di Piala Thomas, ternyata pasangan ganda putra ini mampu membuktikan baktinya untuk negeri dengan kemenangan ini.<br /><br />Hal ini menunjukkan kebangkitan kembali bulu tangkis Indonesia setelah pasangan ganda putra Rexy Maynaki dan Ricky Subagja dalam olimpiade 2000 di Australia. Sayangnya pemenang emas tunggal putra Athena 2004, Taufik Hidayat, tidak berhasil memperoleh prestasi apa2 tahun ini. Sementara itu Maria Kristin Yulianti berhasil memperoleh medali perunggu.<br /><br />Sayang sekali pasangan Vita Marissa dan Flandy Limpele gagal memperoleh perunggu setelah ditaklukkan pasangan Cina dengan skor 21-19, 17-21, 21-23. Tapi keduanya berhasil menyuguhkan pertandingan badminton paling menarik sepanjang olimpiade. Dapat dilihat dari perolehan poin yang sangat sengit dan permainan deuce yang membuat napas tertahan.<br /><br />Sementara itu, pasangan Liliyana Natsir dan Nova Widianto juga gagal memperoleh emas karena kalah dari Korea Selatan dengan skor 11-21 dan 17-21. Walaupun dari skornya terlihat seakan-akan tidak ada perlawanan, tetapi kedua pemain Indonesia tersebut sudah berusaha dengan baik dan membuahkan perak untuk Indonesia.<br /><br />Satu hal yang dapat kita tarik dari kejadian di olimpiade Beijing ini adalah, bahwa olah raga bulu tangkis kita telah bangkit kembali setelah kepergian pemain2 kaliber masa lampau ditambah dengan Taufik Hidayat yang dikabarkan akan gantung raket setelah olimpiade ini. Tampaknya pepatah lama 'Mati Satu Tumbuh Seribu' berlaku. Walaupun banyak pemain2 legendaris yang sudah tidak bisa membela negeri ini, akan ada ratusan pemuda pemudi Indonesia yang siap melanjutkan perjuangan mereka. So...<br /><br />Be Proud!<br />Wirapati<br /><br /><strong><span style="font-size:130%;">GLORIOUS MOMENT<br /></span></strong><br /><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5235314095572719554" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuvd2EOuNL8jjJtgDd2JYxLHdqenTQ8XN2TcbE_HKNtFvu2UGQ2Gnv7WUkxuO-oUA3r1mf2lqWjvhgir3M_P4A6qD43hgQIEi4VIRNIzbOlO38FZFYgvPqXFWnyaUolKFS9aZRNfAlq3T7/s200/markis-hendra2.jpg" border="0" /><br /><br /><br /><br /><br /><strong>Pasangan Ganda kita yang sedang </strong><br /><strong>berjoeang dengan semangat '45!!</strong><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGEFHnIJEQreJycFx6ybVahPW_WlSjm_z6MlPZ5H5bAp-BDz0mASzKe2rw_kQYG6-aBa7EAiVmnc9u0UGwL2jZWVofe-5CWWf9GlMwW6UfG2q7enj4R_aWzEsWlQccuKw1i2A-WPhip4cV/s1600-h/markis-hendra3.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5235314099607999938" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGEFHnIJEQreJycFx6ybVahPW_WlSjm_z6MlPZ5H5bAp-BDz0mASzKe2rw_kQYG6-aBa7EAiVmnc9u0UGwL2jZWVofe-5CWWf9GlMwW6UfG2q7enj4R_aWzEsWlQccuKw1i2A-WPhip4cV/s200/markis-hendra3.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br /><strong>Dipenuhi suka cita kedua pemain </strong><br /><strong>kita langsung peluk2an di lantai.</strong><br /><strong>Merdeka!</strong><br /><br /><br /><br /><strong>Dan mereka pun...</strong><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx4QxMG1LQElWyAKRWyO296FixoTMxfo8Cpls8XgW-1F7_GBVLXb2PyAMQJt9B-jq9H7UFdSJp8nyz9yoTVaUOqkLmubCzHiPBJfalW5baXe0o-DDToefHeDcfOFAsAaaOYCuFBUY3us2b/s1600-h/markis-hendra1.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5235314105296871042" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx4QxMG1LQElWyAKRWyO296FixoTMxfo8Cpls8XgW-1F7_GBVLXb2PyAMQJt9B-jq9H7UFdSJp8nyz9yoTVaUOqkLmubCzHiPBJfalW5baXe0o-DDToefHeDcfOFAsAaaOYCuFBUY3us2b/s200/markis-hendra1.jpg" border="0" /></a>Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-82814507802892029032008-08-15T02:02:00.000-07:002008-08-15T02:14:56.780-07:00harga sebuah nasionalismeyup gw hanya akan memesan setangkup cheese burger McD, karena gak banyak hal yang akan gw utarakan dipost pertama ini...<br /><br />gw agak geleng2 kepala begitu baca berita di Seputar Indonesia yang memuat pendapat pelatih atau manajer lah gitu dari kontingen angkat besi Indonesia "saya agak kecewa dengan bonus yang hanya 150 juta buat perunggu"<br />what??!!!<br />ternyata ada sebuah harga untuk sebuah perjuangan mereka membawa nama bangsa.<br />memang kita gak boleh memunafikan bahwa atlit pun butuh penghasilan sebagai penghidupan mereka, tapi ya jangan bikin bandrol harga begitulah untuk setiap prestasi yang mereka torehkan untuk negeri ini...<br /><br />masalah yang dihadapi bangsa ini salah satunya memang gak bisa "menjaga" atletnya, dengan alih2 masa depan yang lebih baik karena di"hargai" lebih baik di negeri orang banyak pejuang olahraga kita yang hijrah ke negri orang: sebut aja mia audina, rexy mainaki, dll.<br />gak bisa disalahin juga sih karena kondisi ekonomi bangsa ita emang gak kuat juga kan...<br /><br />tapi tetep gw merasa setiap bonus uang untuk setiap prestasi anggap saja itu hadiah hiburan, karena ada hadiah utama yang gak akan terbeli dengan apapun, yaitu berdiri di podium dan mempersembahkan pada dunia lagui kebangsaan indonesia Raya berkumandang seiring naiknya sang merah putih..<br />nasionalisme itu gak ada harganya bung, malah harusnya banyak harta yang kita korbankan demi mengusung nasionalisme itu sendiri..<br /><br />seperti kata salah seorang pemimpin besar dunia:<br /><span style="font-style: italic;">"jangan bertanya apa yang bisa negara berikan untuk anda, tapi tanyakan apa yang bisa anda persembahkan untuk negara"</span><br /><br />Yaa... burger gw udah abis, masih belum kenyang sih,tapi gak bisa nambah sekarang, mungkin lain kali yaa..Martha-Happyhttp://www.blogger.com/profile/01820835404973003171noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-47581308444490557322008-08-14T18:28:00.000-07:002008-08-14T18:53:30.419-07:00Ryan: Selebritis??Klo ini lagi di Burger King, gw pesen Whooper dengan paket extra large! Byar kenyang!!<br /><br /><br /><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5234550791698176962" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2r3sI6Y8ABvIOSxFlNOuTquQ2TFaRhDYagPVWCMtVHOv9BirNXCtCoOsqC6GYcX9hjfF0JkVthRimBXyu_judYyVgV1mNbur7f-vxf0n8LE5lwntFiJpAurzDvz36LpBjirJRsz-6Fmmy/s200/Ryan.bmp" border="0" /><br /><div>Pasti semua tahu dounk, siapa yang ada di foto di atas? Klo ampe gak tahu yaaa parah juga ya. Dya adalah orang yang nowadays ramai dibicarakan di layar kaca kita, hampir di semua program berita setiap harinya. Maklumlah, kasus yang disebabkan oleh Pria asal Jombang bernama Ryan ini cukup fenomenal di mana sebagai Serial Killer, Ryan tampaknya cukup menikmati apa yang dilakukannya (Membunuh, mutilasi, dll).<br /><br /></div><div></div><div></div><div></div><div></div><div>Sebenarnya, gw agak kurang suka dengan eksploitasi berita terhadap Ryan yang dilakukan media massa saat ini. Menurut gw, yang dilakukan media massa dalam mengeksplor kasusu Ryan sangat berlebihan. Membahas kronologis pembunuhan Ryan mungkin ada baiknya, hanya saja kalau sampai diulang2 dan tampaknya tidak ada perubahan yang berarti, menurut gw terlalu berlebihan.<br /><br /></div><div></div><div></div><div></div><div></div><div>Bayangkan, yang dibahas di televisi adalah bagaimana Ryan muntah waktu di tahanan, kemudian tidak ada yang mau satu sel dengan Ryan, dll yang gw rasa cukup tidak penting. Hal yang paling gw gak setuju adalah saat gw menonton infotainment berharap dapet gosip2 teranyar, dan apa yang mereka bahas?<br /><br /></div><div></div><div></div><div></div><div></div><div>"Para pemirsa pastinya sudah mengenal nama Ryan. Pelaku pembunuhan berseri dengan latar belakang cinta sesama jenis ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Lantas apa yang membuatnya menjadi seperti selebriti ini?"<br /><br /></div><div></div><div></div><div></div><div></div><div>Dalam sekejap gw berteriak, "Ya, lo sendiri yang bikin dya kayak selebriti!"<br /><br /></div><div></div><div></div><div></div><div></div><div>Gw gak ngerti. Bahkan infotainment menyiarkan berita tentang dya dan para korbannya. Gw masih setuju kalo yang dieksplor adalah Indra L. Brugman yang digosipkan pernah pacaran dengan Ryan. Tapi, klo yang dieksplor Ryan, terus keluarganya, terus korbannya. Man! Salah tempat donk! Kenapa lo membahas sesuatu yang harusnya masuk berita investigasi di gosip!<br /><br /></div><div></div><div></div><div></div><div></div><div>Gw sejujurnya gak paham dengan fenomena aneh yang terjadi saat ini. Bagaimana bisa media massa sangat senang memberitakan kasus Ryan ini sampai di semua media berita (termasuk gosip), jangan2 di Space Toon juga dibahas lagi tentang Ryan. Jika mereka bertanya apa yang menyebabkan Ryan sampai jadi selebriti, jawabannya adalah mereka sendiri yang memberitakannya. Tapi, satu hal, menurut gw ini tidak mendidik.<br /><br /></div><div></div><div></div><div></div><div></div><div>Enjoy Your Burger!</div><div>Wirapati</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-43407879624082549012008-08-14T09:45:00.000-07:002008-08-17T00:27:31.045-07:00Social Work for Corruptor???wuih di koran KOMPAS hari ini terpampang dengan jelas bahwa nantinya si koruptor-koruptor ini akan kerja sosial..Hal ini dilandaskan untuk membuat efek jera bagi para koruptor tersebut..Efek jeranya ini juga bukan sebagai landasan dasar kenapa si koruptor ini harus melakukan kerja sosial tetapi diharapkan dengan adanya kerja sosial ini si koruptor jadi sadar bahwa dengan dia melakukan korupsi itu sebenarnya ia telah menyengsarakan para rakyat..<br /><br />Nah kalo menurut gw nih gw setuju banget kalo si si koruptor ini kerja sosial gitu..Biar dy pada ngerasain susahnya mencari uang dengan HALAL..Bisanya ngedapetin uang HARAM..(maaf klo meledak-ledak..bapak-bapak)..tapi emang sih hal ini bisa ada kekurangannya..di KOMPAS disebutkan bahwa klo tuhkoruptor punya kedudukan dan punya kekuasaan, agak kurang efektif nantinya karena si koruptor itu dapat berlaku sesukanya..untuk itu diperlukan suatu dewan pengawas..<br /><br />Td waktu gw potong rambut aja, si bapak-bapak tukang potong rambut itu bercerita klo anaknya di kampung itu biaya sekolahnya per bulan 75rb..tus dy bilang itu aja dah berat..Man, hal itu menyadarkan gw akan betapa susahnya mencarai uang apalagi yang HALAL..uuuhh, wahai kalian para koruptor diharapkan sadar dan bertobat..Bagaimana anak cucu Bapak nantinya..Mw ngikutin jejak kalian sebagai koruptor????..Klo kalian punya nurani sebagai manusia dan manusia yang beragama sadarlah!!!!!!!!!!!!!!Aldi Riza Fachrihttp://www.blogger.com/profile/05919847772545983545noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-41789466934811072262008-08-12T21:20:00.000-07:002008-08-12T21:51:20.730-07:00Seragam Khusus KoruptorHalo, semua! Mari kita buka blog ini dengan ceria! Burger pesanan kita telah datang. Let's enjoy this!<br /><br />Dalam beberapa minggu ini, di televisi ramai dengan perbicangan seragam khusus koruptor yang rencananya akan dipakai para terpidana kasus korupsi di dalam persidangan. Hal ini ditujukan untuk menimbulkan efek jera bagi para koruptor melalui rasa malu yang diperolehnya.<br /><br />Gw sangat setuju dengan terobosan ini. Bayangkan, hingga saat ini, para terpidana atau tersangka kasus korupsi selalu datang ke dalam persidangan dengan pakaian yang rapi serta necis, bahkan cenderung mewah. Lebih parah lagi, seorang terpidana korupsi malah sempat memanggil make up artis sebelum pergi ke sidang di dalam tahanan.<br /><br />Betapa anehnya fenomena yang dialami Indonesia ini. Maling ayam (contoh yang paling sering digunakan orang2 dalam membandingkan kasus korupsi) bisa digebukin sampe mati atau masuk ke penjara yang buruk. Akan tetapi, koruptor yang jelas kesalahannya melibatkan seluruh negara, mendapatkan privilege-privilege seperti penjara yang mewah (AC, WC, tempat tidur nyaman, sofa, dll) dan datang ke sidang dengan pakaian mewah.<br /><br />Hal ini jarang terjadi di negara-negara maju di luar sana. Terpidana korupsi ditahan di satu sel yang sama dengan terpidana lainnya. Bisa saja dia masuk ke dalam sel yang sama dengan pembunuh berdarah dingin (Note: mohon koreksi jika salah). Ini jelas memberikan efek jera kepada koruptor. Pembuatan seragam khusus koruptor ini adalah langkah awal yang baik. Tapi, KPK tidak boleh puas dengan semua ini. KPK masih harus merencanakan tindakan selanjutnya dari kebijakan ini.<br /><br />Enjoy Your Burger!<br />Wirapati<br /><br />Lampiran! Nih, ada desain2 yang mungkin akan menjadi seragam buat para maling rakyat itu.<br /><br /><br /><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5233859824252400082" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeDdm7grE_2zPM8bKy6GweZ9qOfmVuQG26uDB7SDjwVL1dfK7vwU5ZoNPh2sN1jCtHwNFg6go2yyK2Y6WcC1CRUV0603aWDmmfQ6IS81CC7fuDtMqWdcZMTZr3m98ZOYu6bEgcGXzHTOQj/s200/Seragam+Koruptor+1.jpg" border="0" /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjThGeNxPALRgzTasdHUhkk0wnCEluomV_pOEZiyLU9DpeQJSDAaIjN9j-tJUue_xXbUFLTOUP06JpVSQuD7KqC9-FNILBLjV1m0EWvuQLVIzwchqfYnIPMdfhXrQBsJe4kaF-J7pqehC2_/s1600-h/Seragam+Koruptor+2.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5233859467173103778" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjThGeNxPALRgzTasdHUhkk0wnCEluomV_pOEZiyLU9DpeQJSDAaIjN9j-tJUue_xXbUFLTOUP06JpVSQuD7KqC9-FNILBLjV1m0EWvuQLVIzwchqfYnIPMdfhXrQBsJe4kaF-J7pqehC2_/s200/Seragam+Koruptor+2.jpg" border="0" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0ebw1nCH53LZXf8ruHLptqn-qBC2dTvSS9ur5_VWUeI419JdZwJHlYF7b4sBKIvQjX1dCi0CB6X5eUxrdbz1jLFQCtjV9fGm-gOCIy9JRa16FlG4DdJD3DhnMTV2AB_JJokmxRtNRqAJH/s1600-h/Seragam+Koruptor+3.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5233859470587695618" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0ebw1nCH53LZXf8ruHLptqn-qBC2dTvSS9ur5_VWUeI419JdZwJHlYF7b4sBKIvQjX1dCi0CB6X5eUxrdbz1jLFQCtjV9fGm-gOCIy9JRa16FlG4DdJD3DhnMTV2AB_JJokmxRtNRqAJH/s200/Seragam+Koruptor+3.jpg" border="0" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipyh98Y727jbQME3jZum6a1j_rJ-MpQwQo2WPZljqJgGRmQ7835PmpPxLS1ww7vsamYIT8ORwbGc4onfz8rsXLEmnMf3aHWhZnpb5U0BsVIk_k_tHcIzJdtrQaItcmorrydsjMj4DS8mbJ/s1600-h/Seragam+Koruptor+4.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5233859474896646050" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipyh98Y727jbQME3jZum6a1j_rJ-MpQwQo2WPZljqJgGRmQ7835PmpPxLS1ww7vsamYIT8ORwbGc4onfz8rsXLEmnMf3aHWhZnpb5U0BsVIk_k_tHcIzJdtrQaItcmorrydsjMj4DS8mbJ/s200/Seragam+Koruptor+4.jpg" border="0" /></a><br /><br /><div></div>Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2314619002294145346.post-17551953737813996702008-08-12T07:29:00.000-07:002008-08-12T07:58:18.482-07:00Enjoy Your Burger!Yo! Selamat Datang!!<br />Selamat datang di 'A Burger Chats', sebuah blog santai yang membahas hal-hal serius dengan bahasa yang populer dan dengan suasana yang santai pula.<br /><br />Sebelumnya, kami memperkenalkan diri dulu. Gw (nama gw Roy) dan pertner gw Aldi, adalah pelopor dari blog ini. Kami berdua sama2 mahasiswa Ilmu Ekonomi FEUI angkatan 2006. Sampai saat di mana posting ini dibuat, hanya kami berdua yang menjadi kontributor dari blog ini. Tapi kami sangat berharap bahwa pada akhirnya, blog ini akan memiliki banyak kontributor.<br /><br />Blog ini dibuat berangkat dari pembicaraan kami berdua di sebuah booth burger. Kami memesan burger dan soft drink, kemudian duduk dan mulai memakan pesanan kami. Sambil makan, kami mulai berdiskusi tentang hal-hal kecil yang ringan dan santai. Seiring dengan mulai habisnya burger kami, pembicaraan kami semakin panjang dan semakin berat. Bahkan, pada saat burger kami habis, kami masih terus melanjutkan pembicaraan kami.<br /><br />Nah, berangkat dari sebuah burger, kami bisa mendiskusikan banyak hal. Mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Pada saat itulah kami mendapatkan ide untuk membuat blog ini. Nama blog ini pun berasal dari kejadian tersebut. A Burger Chats, yang artinya Perbincangan melalui Sebuah Burger. Kami hanya bermodalkan sebuah burger untuk memulai diskusi, dan ternyata menghasilkan diskusi yang sangat panjang. Itulah asal-usul nama blog ini. Penggunaan kata 'Chats' adalah dimaksudkan sebagai pembicaraan yang informal dan santai.<br /><br />Blog ini akan membicarakan tentang hal-hal yang terjadi di dunia ini dan didiskusikan bersama-sama. Mulai dari ekonomi, sosial, budaya, hukum, politik, alam, lingkungan, teknologi, dan sebagainya. Pokoknya, topik2 yang bisa didiskusikan deh. Kami sangat mengharapkan partisipasi kalian dalam diskusi kami yang informal dan santai ini.<br /><br />Nah, apakah kalian semua siap untuk berdiskusi bersama. Burger pesanan kalian sudah datang. So...<br /><br />Enjoy Your Burger!Unknownnoreply@blogger.com1