Kantin FE Baru, tempat di mana calon ekonom membicarakan masa depan...

Again and Again and Again and Again: Plane Crash!



Hello guys, this is my first post in ABC. Mumpung lagi ada mood, langsung disalurkan saja deh. Daripada hilang. Ntar gak nulis-nulias jadinya.

Karena masih pagi, gw mau mesen Big Mac sama a cup of coffee ya. Cepat gak pake lama!

Okey, langsung aja. Baru kemarin, Rabu, 27 Agustus 2008, Sore hari, Sriwijaya Airlines mengalami kegagalan landing di runaway Bandara Sultan Thaha, Jambi. Pesawat ini menerobos pembatas runaway karena diduga remnya blong. Sehingga pilot tidak dapat menghentikan laju pesawat. Tidak hanya 13 orang penumpang yang menjadi korban, namun 3 orang petani yang sedang menggarap lahannya pun ditabrak pesawat ini. Malahan keadaannya lebih kritis; ada yang mengalami kaki patah. Memang sih, katanya waktu landing lagi grimis, sehingga runawaynya basah. Cuman menurut gw itu cuman alasan aja.

Walaupun tidak ada korban kematian, namun lagi-lagi ini menjadi corengan besar bagi penerbangan Indonesia. Kasus di atas dan banyak kasus-kasus sebelumnya merupakan indikasi bahwa maintenance dan control dari pesawat yang beroperasi di Indonesia kurang baik. Apalagi pesawat sriwijaya ini dibuat tahun 1986. Bayangkan, pesawat yang lebih tua dari mobil gw aja masih dipakai? Mobil gw aja udah rusak-rusakan. Gimana kalo pesawat buatan 1986 yang membawa puluhan nyawa orang? Ironisnya lagi mereka membayar. 

Mungkin ini lagi-lagi teguran dari tuhan ke pengontrol maskapai-maskapai penerbangan di Indonesia bahwa mereka harus meningkatkan kontrol dari pesawat yang digunakan. Mungkin mereka pingin nyari murah dengan beli pesawat yang bekas. Cuman kebangetan lah kalo pesawat 22 tahun dipakai. Masa' nyawa orang dikorbankan demi harga murah!?

1 comment:

Bagus Arya Wirapati said...

In the end. Penerbangan memang seharusnya merupakan barang yang cukup mewah. Itu jika mereka mau memenuhi standar2 keamanan yang berlaku.

Mungkin kita semua berpikir. Di Indonesia, skrg jamannya terbang murah. Tapi, kasusnya, banyak yg make pesawat abal2.

Pemerintah haru smelakukan kontrol yang baik terhadap hal ini. Sebab, risiko kecelakaan pesawat lebih tinggi dibandingkan transportasi darat dan air. Oleh karena itu, keamanan adalah nomor 1.

Gw rasa itu yg patut diperhatikan untuk mengembalikan citra penerbangan Indonesia.

 
kaFE Baru © 2008 | Créditos: Templates Novo Blogger