Kantin FE Baru, tempat di mana calon ekonom membicarakan masa depan...

The Glorious Moment: First Gold Medal for Indonesia



Mas, pesen yang biasa ya! Pedes trus mustardnya yang banyak! Sip, let's begin!

Di antara segala berita buruk yang mewarnai hari kemerdekaan Indonesia yang ke-63, seperti Pembunuhan Berantai oleh Ryan, Kasus Korupsi, Pembalakan Hutan, dll, ternyata Indonesia tetap mendapatkan hadiah ulang tahun yang luar biasa berharga, import langsung dari Beijing,

Pada malam Sabtu, 16 Agustus 2008, jam 09.00 p.m. (klo gak salah) waktu setempat di negeri bambu, atlet bulu tangkis ganda Indonesia, Hendra Setyawan dan Markis Kido, berhasil meraih medali emas yang pertama untuk Indonesia setelah dengan dramatis menaklukkan pasangan ganda dari Cina dengan nilai 12-21, 21-11, 21-16. Setelah backhand yang dilakukan oleh Setiawan yang melintasi lapangan dan gagal dikembalikan oleh pasangan Cina. Dengan segera, kedua pemain Indonesia tersebut saling berpelukan bersama sang pelatih sampai tidur2an di lantai.

Momen yang mengharukan sekaligus membanggakan itu telah membuahkan sebuah hadiah ulang tahun untuk Indonesia yang tiada duanya. Setelah kekalahan yang menyedihkan di Piala Thomas, ternyata pasangan ganda putra ini mampu membuktikan baktinya untuk negeri dengan kemenangan ini.

Hal ini menunjukkan kebangkitan kembali bulu tangkis Indonesia setelah pasangan ganda putra Rexy Maynaki dan Ricky Subagja dalam olimpiade 2000 di Australia. Sayangnya pemenang emas tunggal putra Athena 2004, Taufik Hidayat, tidak berhasil memperoleh prestasi apa2 tahun ini. Sementara itu Maria Kristin Yulianti berhasil memperoleh medali perunggu.

Sayang sekali pasangan Vita Marissa dan Flandy Limpele gagal memperoleh perunggu setelah ditaklukkan pasangan Cina dengan skor 21-19, 17-21, 21-23. Tapi keduanya berhasil menyuguhkan pertandingan badminton paling menarik sepanjang olimpiade. Dapat dilihat dari perolehan poin yang sangat sengit dan permainan deuce yang membuat napas tertahan.

Sementara itu, pasangan Liliyana Natsir dan Nova Widianto juga gagal memperoleh emas karena kalah dari Korea Selatan dengan skor 11-21 dan 17-21. Walaupun dari skornya terlihat seakan-akan tidak ada perlawanan, tetapi kedua pemain Indonesia tersebut sudah berusaha dengan baik dan membuahkan perak untuk Indonesia.

Satu hal yang dapat kita tarik dari kejadian di olimpiade Beijing ini adalah, bahwa olah raga bulu tangkis kita telah bangkit kembali setelah kepergian pemain2 kaliber masa lampau ditambah dengan Taufik Hidayat yang dikabarkan akan gantung raket setelah olimpiade ini. Tampaknya pepatah lama 'Mati Satu Tumbuh Seribu' berlaku. Walaupun banyak pemain2 legendaris yang sudah tidak bisa membela negeri ini, akan ada ratusan pemuda pemudi Indonesia yang siap melanjutkan perjuangan mereka. So...

Be Proud!
Wirapati

GLORIOUS MOMENT






Pasangan Ganda kita yang sedang
berjoeang dengan semangat '45!!








Dipenuhi suka cita kedua pemain
kita langsung peluk2an di lantai.
Merdeka!



Dan mereka pun...

3 comments:

Aldi Riza Fachri said...

waaaah,,finally our beloved athletes won the world championship of badminton..wuoooh,,we are proud of you guys..Indonesia Shake Your Ass to The World..

Martha-Happy said...

gila-gilaan si kido-hendra...gw rela malem minggu nongkrongin pertandingan mereka, mantapp!!!
maria kristin juga oke punya, dya berhasil mempersembahkan perunggu buat ulang tahun RI, dan kita tunggu perjuangan nova-natsir malem ini...

Bagus Arya Wirapati said...

Artikelnya uda gw update dengan berita teranyar.

Dengan ini, Indonesia menghasilkan:
Juara 1,
Juara 2,
Juara 3,
Juara 4, dan
Juara Masa Lalu...
untuk Bulu Tangkis

Lengkap juga ya prestasi kita di olimpiade Beijing ini.

Tapi, tetap MEMBANGGAKAN!!! Ini titik balik kebangkitan bulu tangkis Indonesia. Gw percaya di olimpiade 2012 di Mesir nanti (Asal nebak!), Indonesia bisa memperoleh hasil yang lebih baik!

Amin!

 
kaFE Baru © 2008 | Créditos: Templates Novo Blogger