Kantin FE Baru, tempat di mana calon ekonom membicarakan masa depan...

harga sebuah nasionalisme



yup gw hanya akan memesan setangkup cheese burger McD, karena gak banyak hal yang akan gw utarakan dipost pertama ini...

gw agak geleng2 kepala begitu baca berita di Seputar Indonesia yang memuat pendapat pelatih atau manajer lah gitu dari kontingen angkat besi Indonesia "saya agak kecewa dengan bonus yang hanya 150 juta buat perunggu"
what??!!!
ternyata ada sebuah harga untuk sebuah perjuangan mereka membawa nama bangsa.
memang kita gak boleh memunafikan bahwa atlit pun butuh penghasilan sebagai penghidupan mereka, tapi ya jangan bikin bandrol harga begitulah untuk setiap prestasi yang mereka torehkan untuk negeri ini...

masalah yang dihadapi bangsa ini salah satunya memang gak bisa "menjaga" atletnya, dengan alih2 masa depan yang lebih baik karena di"hargai" lebih baik di negeri orang banyak pejuang olahraga kita yang hijrah ke negri orang: sebut aja mia audina, rexy mainaki, dll.
gak bisa disalahin juga sih karena kondisi ekonomi bangsa ita emang gak kuat juga kan...

tapi tetep gw merasa setiap bonus uang untuk setiap prestasi anggap saja itu hadiah hiburan, karena ada hadiah utama yang gak akan terbeli dengan apapun, yaitu berdiri di podium dan mempersembahkan pada dunia lagui kebangsaan indonesia Raya berkumandang seiring naiknya sang merah putih..
nasionalisme itu gak ada harganya bung, malah harusnya banyak harta yang kita korbankan demi mengusung nasionalisme itu sendiri..

seperti kata salah seorang pemimpin besar dunia:
"jangan bertanya apa yang bisa negara berikan untuk anda, tapi tanyakan apa yang bisa anda persembahkan untuk negara"

Yaa... burger gw udah abis, masih belum kenyang sih,tapi gak bisa nambah sekarang, mungkin lain kali yaa..

6 comments:

Aldi Riza Fachri said...

wah hep akhirnya muncul juga di "toko" Burger Langganan..hehehe..

wah hep gw cukup terkejut dengan berita yg lo berikan..Man, mpe sekarang itu gw berpikir bahwa hadiah yg diimimg2i oleh pemerintah buat atlet yg berprestasi itu cuma sekedar penggugah semangat..

Hmm,,klu gini ceritanya sih mending pemerintah nyari pelatih yg NASIONALIS deh..yah mank gak bisa dipungkiri sih klu mank kehidupan atlet2 kita yg dah menorehkan nama INDONESIA di kancah dunia itu banyak sekarang yang hidupnya yah gak bisa dibilang bagus juga..

Menurut gw mungkin pemerintah bisa memberikan "janji" penghidupan yg layak dgn mempekerjakan kembali atlet2 legenda tersebut mungkin sebagai tim management atlet..

Bagus Arya Wirapati said...

Sebetulnya begini. Gak masalah klo orang2 tersebut minta uang gedhe buat pengganti jasa merekabuat negara (walaupun menurut nilai patriotisme, sebaiknya gak). Tp mereka juga harus sadar, sampe skrg apa sih yg uda mereka berikan buat negara? Banyakkah? Klo belom banyak, nilai sebesar itu uda lebih dari kata banyak.

Come to thinka bout it, There's no such a thing as free lunch, but the lunch you gave, is just an appetizer, so don't ask to be paid like a main course!

Aldi Riza Fachri said...

emang bener sih roy tp khan bukannya hadiah itu cuma sebagai penggugah semangat yg gw bilang td yak??..berarti tujuan dari awal atlet-atlet kita itu utk dapet "duit" dunk bukannya membawa nama baik bangsa kita..klu kayak gt sih jd businessman aja..di Indonesia butuh banyak enterpreneur tuh..

Bagus Arya Wirapati said...

Iya ngerti gw di. Itu sbnenernya konsekuensi logis aja klo mereka dibayar, karena mereka profesional. Cuma, mereka harusnya gak berharap banyak karena belum banyak yang mereka berikan juga buat negara. Mana ada profesional yang digaji mahal klo prestasinya belom oke. Logika gw sih gitu aja.

Bagus Arya Wirapati said...

Oya hep. Klo nulis labels (menu), jgn cuma nama lw. Tp klasifikasi topiknya juga. Oke??

Shirin Zahro said...

i don't know why but I think these people, who give their effort for the achievements of their country, is just ok to ask for a big amount of money.

yup, there's nothing such a free lunch. and it's not because they want to make sport as a business, but they really need it.
they need this money to pay what they've been through. and they realize that actually the government can provide this money, so why not?
and for me, being a coach can also show someone's nationalism..

 
kaFE Baru © 2008 | Créditos: Templates Novo Blogger